Senin, 09 April 2012

Rooftop Prince Episode 1 Part 1

                                    "ROOFTOP PRINCE EPISODE 1 PART 1"


       
 Dimulai saat ada dimana seorang kasim kerajaan yang berlari dan disetiap larinya ia jatuh...
entah mengapa disana ada seekor kucing hitam diatas atap kerajaan yang melihat nya
( kelihatan nya sih dia tertarik dengan kasim itu hehehe....)
                    
masa lalu di abad 18, joseon : malam itu terdengar suara kucing mengeong 
di genteng mungkinkah ini pertanda buruk??? 
seorang kasim berlari di halaman ( meong... meong... hehe....)


Di dalam suatu ruangan kerajaan, Lee Kak ( yoochun ) Sang putra mahkota bangun minum dan ia melihat dirirnya sendirian di tempat tidur tanpa putri mahkota, :" Apakah ada Putri mahkota di luar ???" teriak Lee kak ( putra mahkota ), ini sebuah pertanda buruk ,bukankah seorang bangsawan tidak diperbolehkan sendirian, lee gak mulai sangat khawatir dan resah. ( aduh mles nulis nich... lgy gg mood tpi demi penggemar sinopsis ak rela buat mka'a jgn di COPAS yach...!!!) karena resah ia keluar dari kamar nya.


Kasim datang Lee kak mendengar suara jejak kakinya ia segera bertanya pada kasim,,," apa yang telah terjadi?" kasim menangis sambil mengatakan " putri mahkota..."

"Cepatlah katakan apa yang telah terjadi....!!!" Lee kak bertanya pada sang Kasim  sambil panik. lee kak memberitahu kasim agar segera berbicara dan lekas keluar,

Para pengawal sudah bersiap siaga di dekat kolam ,Lee kak melihat sudah banyak orang disana.
Putra mahkota sudah sampai di tepi kolam dan melihat tubuh Putri mahkota mengambang, Lee kak mulai berjalan ke dekat kolam dan perlahan ia menangisi sang Putri mahkota yang mengambang kaku di atas air.
Putra mahkota terus menagis dan terus berjalan menuju sang putri mahkota.

<<Flashback<<
Saat masa kecil Lee kak ( Child versi. Choi Won Hong ) :
Pangeran kecil sedang duduk bersama sang raja dan mentri mentri.
Saat Raja sedang Bercanda ia bertanya pada lee kak " orang seperti apa yang akan kau jadikan sebagai seorang Istri ?"
dan Ia meenjawab " aku ingin istri yang cantik " jawab lee kak (child versi )
Apa ? kta seorang mentri
" Mengapa kau ingin istri yang cantik??" tanya salah satu mentri.
" kupikir jika dia cantik aku akan memandang nya setiap hari ayah.,,, Ayah jika dia Putri mahkota jika di setiap malam nya sendirian,itu tidak baik untuk nya !" seru sang pangeran



Salah satu dari kedua gadis ini akan menjadi istri Yi Gak, karena Raja telah memutuskan keturunan dari ayah mereka yang menteri (mungkin menteri kepercayaan raja) yang akan menjadi calon permaisuri Yi Gak.


Bo Young membawa kabar itu pada kakaknya, Hwa Young. Bo Young menduga kalau kakaknya yang akan menjadi permaisuri dan merasa bahagia karenanya.


Hwa Young tersenyum gembira dan berjanji akan mengundang Bo Young ke istana dan menyajikan makanan-makanan yang lezat untuknya.


Namun betapa terkejutnya mereka saat ayah memutuskan untuk mengajukan Bo Young sebagai  calon istri Yi Gak. Tanpa mempedulikan protes Bo Young dan istrinya, ia menyuruh semuanya mempersiapkan, termasuk Hwa Young yang hanya bisa menelan tangis kesedihan.


Berpindah ke masa sekarang, gadis yang mirip Hwa Young dan Bu Young bertemu untuk pertama kalinya, dan mereka akan menjadi saudara karena ayah ibu mereka akan menikah.


Dan gadis yang mirip dengan Hwa Young, Se Na, sudah menunjukkan keiriannya dengan meminta es krim yang sama seperti yang sedang dimakan gadis yang mirip dengan Bu Young, Park Ha.


Setelah orang tua mereka menikah, Se Na mendapat tanggung jawab untuk menjaga Park Ha. Dan ia harus menerima pukulan rotan di kaki karena membiarkan Park Ha untuk memasak sendiri hingga panic gosong terbakar.


Perasaan Se Na mengarah ke rasa dengki pada adiknya. Saat di toko, ia mengutil makanan di toko dan memasukkan ke tas adiknya. Namun sialnya, pencurian itu diketahui pemilik toko. Pemilik toko itu menyuruh Park Ha untuk membuka tasnya.


Se Na tak mau dan membela adiknya. Pemilik toko itu berhasil merebut tas Park Ha dan menumpahkan barang-barang yang ada di dalam tasnya. Barang-barang yang Se Na curi berhamburan.


Se Na berbalik pada adiknya dan menyalahkan Park Ha karena mencuri barang-barang, walaupun Park Ha menolak tuduhan itu hingga menangis.


Di kesempatan lain, SeNa melakukan hal  itu lagi. Namun sayangnya, kali ini bukan pemilik toko yang memergokinya, tapi ayah tirinya.


Kali ini ayah yang memukulinya dengan rotan sambil menyuruhnya untuk tak mengulangi lagi perbuatan itu.


Dan akhirnya di suatu kesempatan, ia meninggalkan Park Ha di dalam sebuah truk dengan mengatakan ia akan pergi sebentar untuk membeli susu.


Ia memang membeli susu, tapi ia meninggalkan susu itu di samping Park Ha yang masih tertidur di dalam truk. Ia sedikit ragu saat akan meninggalkan adiknya, begitu pula saat truk itu mulai berjalan.


Tapi ia tetap terpaku tak mengejar truk itu. Dan saat Park Ha terbangun dan menyadari kalau ia sendirian di dalam truk, ia membuka terpal penutup truk dan berteriak-teriak memanggil Se Na yang masih termenung..


namun Se Na berbalik dan beranjak pergi menjauh dari truk yang membawa adiknya.




Kembali di kamar Hwa Young, Bu Young mengunjungi kakaknya yang sedang menyetrika rok untuknya dengan besi panas. 

Ia membawakan manisan kesemek untuk dimakan bersama untuk menyenangkan hati Hwa Young.



Dengan senyum kecut { terpaksa}, Hwa Young menolak manisan itu. Bu Young mengulurkan manisan kesemek itu, tapi Hwa Young menampiknya. Dan manisan kesemek itupun terjatuh.


Untuk sesaat Hwa Young ragu. Namun kemudian ia bangkit, masih dengan membawa besi panas, untuk memungut manisan itu. Hwa Young menginjak roknya dan tersandung, membuat besi panas yang ia pegang terlempar dan mengenai wajah Bu Young.


Ayah sangat murka dan memarahi ibu. Ibu menangisi wajah Bu Young yang selamanya akan cacat. Dan bagaimana mungkin Bu Young dapat menjadi permaisuri jika wajahnya cacat? Ayah memutuskan untuk mengganti nama Bu Young menjadi Hwa Young untuk menjadi calon istri Yi Gak.


Dan jadilah Bu Young sebagai  istri Yi Gak, sementara Bu Young harus memakai cadar untuk selamanya.


Sementara Hwa Young menikmati hidup sebagai permaisuri, Bu Young menghabiskan waktunya untuk menyulam. Kali ini ia menyulam bunga dan kupu-kupu.


Sulaman itu diberikan pada Yi Gak atas nama Hwa Young. Yi Gak memuji kepandaian Hwa Young dalam menyulam, yang membuat seekor kupu-kupu terasa hidup. Ia mengutip sebuah bait puisi tentang bunga dan sepasang pengantin yang melihatnya. Ia meminta Hwa Young untuk meneruskan puisinya.


Hwa Young tak dapat meneruskan dan malah mencuri pandang pada Bu Young dengan gelisah. Maka dari belakang, Bu Young memberi jawaban, “Pengantin wanita bertanya pada suaminya, siapakah yang paling cantik, aku ataukah bunga itu?”


Yi Gak menoleh pada adik iparnya dan tertarik pada terusan puisi Bu Young. Sambil tersenyum, ia menjawab, “Suaminya bergurau mengatakan jika bunga itu yang paling cantik.”


Menatap Yi Gak, Bu Young pun menjawab puisi kakak iparnya, “Mendengar kalau bunga itu lebih cantik darinya, pengantin wanita itu menginjak bunga itu dan berkata, ‘jika bunga itu lebih cantik dariku, maka tidurlah dengan bunga itu nanti malam.”


Yi Gak menggoda Bu Young yang tahu puisi dewasa seperti itu. Bu Young buru-buru minta maaf karena tak tahu kalau itu adalah puisi dewasa.


Yi Gak tertawa karena sebenarnya ia hanya menggoda Bu Young. Hwa Young yang melihat percakapan mereka, merasa tersisih dan mengajak Yi Gak untuk melihat cantiknya bunga-bunga yang di taman.


Tapi Yi Gak masih penasaran pada Bu Young dapat meneruskan puisinya. Sepanjang perjalanan di taman, ia seperti memikirkan sesuatu. Dan tiba-tiba ia berbalik pada Bu Young dan bertanya, “Ada sebuah teka-teki untukmu. Jika kau memberi jawaban yang benar dalam dua hari, kau akan mendapat hadiah dariku. Paham?”


Bu Young mengangguk, dan Yi Gak memberikan teka-tekinya.


“Apa yang mati saat ia hidup, dan apa yang hidup saat ia mati?” Bu Young mengerutkan kening, berpikir. Yi Gak tersenyum melihat Bu Young tak dapat menemukan jawabannya. Ia bertanya pada Hwa Young dan bertanya apakah ia mengetahui jawabannya. Hwa Young menjawab, kalau ia mungkin tahu tapi ia mungkin juga tak tahu.


Yi Gak tertawa mendengar jawaban Hwa Young  yang tak pasti, dan menjawabkan untuknya, “Kau tak tahu jawabannya.”


Dan Bu Young menatap sedih akan kemesraan yang Yi Gak berikan pada Hwa Young.


Melompat di kejadian setelah kematian istrinya. Yi Gak menyuruh mayat Hwa Young untuk ditutup saat tubuhnya diangkat dari kolam, sehingga tak ada orang yang melihat kondisi wajah Hwa Young yang memburuk. Ia juga melarang semua orang untuk  menyentuh semua barang yang ada di kamarnya, dan menyuruh pengawal untuk berjaga di sana.


Ia bersumpah akan menemukan siapa pembunuh Hwa Young dan membunuhnya. Menggenggam kain bersulam kupu, ia menyaksikan tubuh Hwa Young diangkat dari kolam. Air matanya menetes dan jatuh ke atas kain,  mengenai kupu-kupu.


Dan kupu-kupu itu keluar dari kain, mengelilingi Yi Gak dan terbang…


Dan juga mengelilingi pria yang mirip Yi Gak di masa depan.


Pemuda itu adalah Tae Young, yang menghabiskan waktunya dengan melukis.Saat ini ia sedang berada di Manhattan.  Ia tersenyum melihat kupu-kupu yang kemudian menjauhinya dan mendekati seorang gadis penjual buah dan akhirnya hinggap di pundak gadis itu.


Gadis itu adalah Park Ha. Park Ha tersenyum lebar melihat kupu-kupu itu. Ia langsung menjadi patung agar tak mengagetkan kupu-kupu itu dan menikmati kecantikan binatang molek itu.


Tae Young yang sedari tadi terpesona melihat Park Ha, langsung mengambil pensil dan menggambar sosok Park Ha yang masih menjadi patung. Tangannya dengan lincah menari, sehingga menghasilkan sosok wajah cantik yang nampak bahagia.


Tapi wajah cantik yang bahagia itu langsung mengkerut melihat dua anak mencuri apelnya. Ia langsung berteriak menyuruh kedua anak itu berhenti. Namun kedua anak itu malah tertawa mengejek, sehingga Park Ha mengambil sebuah apel dan melemparkannya.


Dan tepat mengenai kepala Tae Young.  Park Ha terkejut melihat lemparannya malah mengenai seorang pria, mendekati untuk menolongnya.

Tapi sudah ada pria lain yang membantu. Ia adalah Tae Moo (Jung Tae Sung), sepupu Tae Young yang baru datang dari Korea. Tae Young tertawa melihat kedatangan sepupunya.

                 
                                 .
                                        

                                                                                                                                                               

                                                                            

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review