Selasa, 17 April 2012

Twinkle-Twinkle Finale Episode




Saat Itu Ibu Sung Jun memberika sebuah amplop dan Jung won bertanya " Apa ini ? "
lalu Ibu Sung jun menjawab : " Kau akan tahu setelah kau melihatnya " lalu berkata " Cari Seung jun dan bawa dia kembali , Seung jun mengatakan bawa seorang gadis , terus meminta untuk menikahinya,"
dan jungwon berkata " permisi "

                               

Sebelum Ibu Seunjun pergi Jung won segera membuka surat di amplop itu dan hanya melihat ke arah Ibu Seungjun.
Lalu Ibu Seung jun segera pergi naik taxi dan berkata pada supir taxi " bawa aku ke pyeongchang-dong." 
supir taxi  " ya"
dan jung won segera berlari ke arah taxi dan berkata " tunggu !" dan segera masuk ke taxi danbilang " permisi ,ibu " dan segera duduk di sebelah ibu seung jun , ibu seung jun kaget dan berkata " hey, apa yang kau lakukan?" jung won berkata pada supir taxi " segera jalan!"  dan supir taxi " ya "
Han Jing Won sibuk menyiapkan resep terakhir dari buku memasak (Cook Book) karya ibunya. Ketiga anak beranak itu dan dibantu oleh seorang potografer menyiapkan Sop ayam dan rumput laut yang akan menjadi resep terakhir dalam buku resep masakan yang di tulis ole ibunya Jung Woon. Semua terlihat gembira. Tae ran mengoda ibunya bahwa kini dia mempunyai seorang ibu yang penulis. Ibu Jung Woon pun terlihat sangat bahagia. Beliau berkata bahwa meski hanya sebuah Cooking Book, tetap saja ianya adalah buku, oleh sebab itu diapun pantas di sebut sebagai penulis.
Ibu Jung Woon berkata,"Orang bilang, hidup di mulai ketika menginjak usia 60. Dan ibu kalian telah mendapat keberuntungannya tepat saat berusia 60! Mengingat buku ibu akan di meluncur ke dunia dengan namaku diatasnya, ibu tidak pernah berpikir hari seperti itu akan ada dalam hidup ibu..." ibu Jung Woon tertawa bahagia,"karena itu, apapun, kalian harus bertahan hidup selama yang kalian bisa, karena kalian tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.."
Mendengar nasehat ibunya, Tae Ran dan Jung Woon pun tertawa mengiyakan. Lalu praktek memasak resep terakhir yaitu resep Chicken seaweed soup pun segera di mulai. Tae Ran dan Jung Woo membantu ibunya memasak. sedang fotografer sibuk mengambil gambar.
 Kang Dae Bum mengunjungi rumah ibu jung Woon. Dia dengan mudah membuka pintu gerbang yang tidak terkunci dan masuk sambil membawa sebuah tas hitam dan sebuah amplop coklat. Wajah kang Dae Bum terlihat cerah dan ramah. Dia berhenti sejenak di depan pintu kamar yang pernah di huninya dulu. bibirnya menyungingkan senyum. Tiba-tiba hpnya berbunyi. Dae Bum segera mengangkatnya. Teryata sebuah undangan untuk melakukan kencan buta. Tanpa berpikir panjang kang Dae Bum dengan tegas menolaknya.
Di dapur, ibu Jung woon sedang mempraktekan cara memasak Sop ayam rumput laut secara mendetail. Ketika muncul Dae Bum. Dae Bum menyapa ibu dan Tae  Ran yang menyambut Dae Bum dengan ramah. Dae Bum juga menyapa Han Jung Woon. Tapi kelihatannya Jung Woo tidak terlalu senang melihat kehadiran Dae Bum. Ibu bertanya tentang keadaan Dae Bum sejak tinggal di asrama. Dae Bum berkata bahwa sejak dia tidak bisa memakan masakan ibu, berapa pun banyaknya dia makan, tidak membuatnya kenyang. Ibu Jung Woon tertawa dan menawarinya untuk makan Sop ayam rumput laut yang sedang di masaknya sebelum pergi. Dae bum menyambutnya tawaran dengan sedikit rasa tidak percaya bahwa dia begitu sangat beruntung bisa mencicipi masakan ibu lagi. Ibu segera menyuruh Tae Ran mengambilkan sop ayam rumput laut untuk dae bum. Ibu juga bertanya tentang pertumbuhan Seung Won, anak dae Bum yang dulu pernah di asuh Han Jung woon. Seung won kini di asuh oleh ibu kandung Kang Dae bum sendiri. Dan dae bum mengaku bahwa sudah 2 bulan dia tidak menemui anaknya karena sangat sibuk. Ibu menghibur Dae Bum dengan mengatakan bahwa meskipun dae bum sengsara karena tidak bisa menemui anaknya, tapi ibunya pasti lebih sengsara karena harus menjaga anaknya. Dae Bum tertawa mengiyakan.
Sinopsis Twinkle-twinkle last episode bag 1. Dae bum menatap Han Jung Woon dan menyerahkan amplop coklat yang tadi dibawahnya. Han Jung Woon mengucapkan terimah kasih. Tapi Dae bum malah berkata, "Jika mau berterimah kasih, maka sebaiknya kau memberi aku jawaban."
Mendengar itu, ibu bertanya, "Jawaban? Jawaban untuk apa?" Han Jung Woon tidak menjawab. Dia terlihat tegang dan tidak tahu harus berbuat apa
Kang Dae Bum dan Han Jung Woon duduk bersisian diluar rumah. Sikap keduanya terlihat sedikit kikuk dan canggung.
Jung Woon:"Ku rasa aku sudah memberimu jawaban."
Dae Bum: " Spertinya aku sudah katakan bahwa aku akan menunggu. Apakah kau benar-benar tidak bisa menerima ku?"
Jung Woon: "Ya.."
Dae Bum: "Aku memang sangat berharap. Tapi hal ini memang sesuai dengan yang ku perkirakan."
Jung Woon: "Aku tahu dimana dia berada. Aku akan menemuinya besok"
Dae Bum: "Jika kau tidak bisa menemuinya? Jika kau pergi padanya tapi tidak bisa menemuinya, lalu bagaimana"
Jung Woon: Kalau begitu, ku kira aku akan tinggal do kangHwa-do juga."
Dae Bum: "Dia ada di Kanghwa-do?"
Jung Woon: "Ya. Di sebuah sekolah alternative" Jung woon menatap dae bum dengan tatapan penuh penyesalan,"Maafkan aku."
Dae Bum menunduk sambil mengeleng-gelengkan kepala,"Besok, apakah kau mau pergi ke Kanghwa-do dengan ku?" Han Jung woon menatapnya tak percaya. Dae Bum tertawa kecil, "Tak usah kaget. Sebagai bagian dari training, aku akan pergi ke Kanghwa-do, untuk memberikan kansultasi hukum secara gratis."
Jung Woon: "Oh.."
Dae bum: "Mari pergi bersama. Kau dapat meraih kembali orang yang kau cintai dan mengakhiri semua masalah ini, dan begitu pula aku, akan melepaskan cintaku di kang hwa-do" Jung Woon tak tahu harus berkata apa untuk menanggapi luahan hati dae Bum. Yang dia tahu, dia tidak bisa membalas cinta dae Bum karena di hatinya hanya ada Song Seung Joon seorang.
Keesokan harinya, Jung Woon bersama dae Bum pergi ke Kanghwa-do dengan mobil dinas milik kantor pengacara. Keduanya duduk saling berhadapan dan berbincang-bincang. Ketika Yoon Soong jae, mantan tunangan Geum ran yang dulu pernah terlibat kencan buta dengan han Jung Woon muncul menyapa mereka. Sikapnya sama sekali tidak berubah bahkan semakin menjengkelkan. Dia kini telah menikah dengan orang kaya dan sangat bangga akan hal itu. seingga dia menyombongkan nasib baiknya itu di hadapan han Jung Woon dan Kang dae Bum, yang di sambut keduanya dengan senyum.
Tiba di Kang hwa-do, Dae Bum sibuk memberikan konsultasi gratis perihal hukum pada penduduk setempat. Sedangkan Jung woon pergi ke sekolah alternative di mana Song Seung Joon berada. Jung woon bertemu seorang gadis muda yang merupakan salah satu murid dari sekolah alternative tersebut. Gadis itu sangat tidak ramah bahkan seperti tidak menyukai kehadiran han Jung Woon. Apalagi saat mendengar han Jung Woon menyebut Song Seung Joon dengan sebutan "seorang lelaki". Menyadari kesalahannya, Jung woon segera menganti istilah seorang lelaki dengan 'Guru'. tapi sayang gadis itu sudah terlanjur bersikap ketus padanya dan mengatakan kalau di tempat itu tidak ada orang yang bernama Song Seung joon dan bahwa han Jung woon telah salah mengira sekolahnya dengan sekolah lain. Gadis itu bahkan menyuruh Han Jung woon segera pergi. Jung Woon terlihat kecewa dan beranjak akan pergi ketika dia mendengar seorang gadis kecil menyanyikan lagu yang dulu pernah dia rekamkan untuk Song Seung Joon. "Smile now, smile again. Its happy time, happy day. Straighten your shoulders, and in this world erase all the hard times Jung woon segera bertanya pada gadis muda itu kenapa dia berbohong, tapi gadis itu menyangkalnya dengan keras. Untuk muncul seorang lelaki detengah baya yang mengenakan caping dan membawa sekop di pundaknya. Dia memberitahu Han Jung woon kalau Proffesor Song Seung Joon membawa anak-anak ke lapangan lumpur. Lelaki itu lalu menyuruh gadis itu mengantarkan Jung woon menemui Song Seung Joon di hamparan lumpur.
Song Seung joon dan anak-anak muridnya sedang mengaduk-aduk lumpur mencari benda yang berharga. Untuk membangkitkan semangat anak-anak didiknya, Song Seung Joon bahkan berkata bahwa dia akan memberikan tujangan berdasarkan berapa banyak mereka mengali dan menemukan benda berharga tersebut. Mendengar iming-iming itu ada muncul reaksi yang beragam. Ada yang senang, ada juga yang terlihat tidak senang. bahkan seorang anak murid ada yang berkata dengan ketus, "Jika pak guru ingin mengambil tanggung jawa hingga akhir, tidak seharusnya membangkitkan semangat kami. Tinggallah di sini selama yang kau butuhkan, lalu pergilah secara diam-diam. jangan coba mengubah kami. Anak-anak yang tidak berharga. Jika kau ingin merubah, rubahlah dirimu sendiri lalu kemudian pergi!"
Song Seung joon menimpali kalimat anak itu dengan santai saja, menyebabkan anak itu ngambek dan berlalu pergi. Saat itu, mata Song seung Joon menangkap bayangan Han Jung woon yang berjalan menyebarangi lumpur dengan sepatu bot dan melangkah mendekatinya. Seung Joon berdiri terpaku dan terpanah menatap Jung Woon yang berdiri di hadapannya. Jung Woon meraup lumpur dengan tangannya dan melemparkannya kearah Seung joon. Seung jo tidan menghindar ataupun membalas. Dia membiarkan saja kelakuan kekanak-kanakan Jung Woon. Anak-anak yang melihat adegan itu bertanya-tanya penuh keheranan. Jung Woon dengan mata berkaca-kaca masih melempari Seung Joon dengan lumpur. Setelah puas melempari Seung Joon dengan lumpur, Jung Woon menatap lelaki yang dicintainya dengan wajah sedih dan hampir menangis.
Jung Woon menatap Seung Joon dan berkata,"Kulit mu menjadi sangat gelap," Seung Joon mengangguk mengiyakan.
"Kau juga terlihat kurus." ucap jung Woon. Seung jo mengangguk mengiyakan.
"Kau merindukan aku, kan?" tanya Jung Woon. Seung Joon mengangguk lagi dengan mata berkaca-kaca.
"Kau menyesal telah meninggalkan aku, kan?" tanya jung Woon lagi. Seung joon mengangguk lagi.
"Jika aku tidak menjumpaimu, kau akan datang untuk menemuiku, kan?" tanya Jung woon lagi. Sekali lagi Seung Joon mengangguk mengiyakan. Jung woon tak bisa lagi menahan airmatanya. Dia mulai menangis, "Sudah lama sekali," jung woon melirik kekanan kirinya dan melihat-anak-anak menatapnya dengan penasaran. "Aku bahkan tidak dapat memeluk mu karena anak-anak ini. Apa ini? Aku telah menunggu setahun.. aku menunggu selama ini dan ada lumpur di mana-mana" Setelah berkata begitu, perlahan-lahan Jung Woon melangkah mendekati Seung Joon dan memeluknya dengan erat yang disambut applaus dari anak-anak muid seung Joon. Seung joon pun membalas pelukan jung Woon.
Sinopsis Twinkle-twinkle episode terakhir bag 3. Di rumah keluarga han, Han sang Won, kakak angkat Jung Woon sedang mengganti pampers bayinya yang baru saja Poo. sepertinya Han sang woon menjalankan peran sebagai bapak rumah tangganya sedangkan istrinya bekerja mencari nafkah sebagai kepala editor di perusahaan pernerbitan buku mereka. Han sang won sedang marah-marah pada istrinya yang lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dan melupakan dia dan anaknya. Apalagi saat tahu kalau istrinya akan mengadakan perjalanan bisnis di hari pernikahan Seong Joon dan Jung woon. Istrinya menganggapi kesewotan Sang won dengan santai. bahkan sempat mengodanya dengan kata-kata yang lucu sebelum bergegas pergi. Sang Won bahkan protes karena istrinya kini tidak lagi sempat memberikan goob bye kiss sebelum pergi. Penderitaan Sang Woon semakin menjadi ketika bayinya yang baru di bersikan dari puu tiba-tiba pee hingga air kencingnya mengenai wajah dan mulutnya. Sang Won segera memarahi bayi mungil itu, "... ayah baru saja menganti popokmu. kalau poop sekalian pee. jangan sendiri-sendiri.." Sungguh kasihan Han Sang won. Kini dia menjadi bapak rumah tangga. Yang harus rela menganti popok bayi kecilnya sementara istrinya bekerja.
Ibu angkat Jung woon memasuki ruang kerja suaminya dan menyapanya, "Apa yang kau lakukan? Tidak pergi kerja?"
Suaminya menjawab, "ku pikir, satu-satunya jalan agar dia mau menduduki posisiku, jika aku tidak pergi kerja."
Ibu angkat Jung Woon: " Untuk pernikahan, siapa yang akan menggandeng tangan Jung Woon? dan siapa yang akan menyalahkan lilin?"
Ayah angkat jung woon: "Well, ku kira orang tua yang lain yang harus melakukannya."
Ibu angkat Jung Woon: "Sungguh tidak masuk akal. Kita yang telah membesarkannya selama 28 tahun. ayah ingin aku duduk dengan tamu-tamu lain di acara pernikahan anak ku sendiri? Apakah ayah sungguh-sungguh rela?"
Ayah angkat Jung Woon: "Apalagi yang bisa kita lakukan? Mereka adalah orang tua kandungnya."
Ibu angkat Jung woon protes, "Ayah bilang kita tidak berbeda dengan orang tua yang melahirkan nya. Dan sekarang kau menganggap mereka sebagai orang tua kandung? Ayah tahu, kata-kata mu sangat berlawanan? Mari kita lakukan sendiri. Ayah bisa masuk sambil menggandeng tangan Jung won, dan aku menyalahkan lilin. Kita berdua harus melakukannya. Tamu-tamu kita berpikir Jung Won adalah putri kita. Jika orang tuanya tertukar, nanti pasti akan terlihat membingungkan. Mereka juga tidak punya tamun dari pihak mereka."
Ayah angkat Jung Won: "Kita bisa melakukannya di pernikahan Geum Ran. Atau apakah kau akan membiarkan orang tua yang lain melakukannya di pernikahan Geum ra nanti?"
Ibu Angkat Jung Won: "Itu tidak..mungkin.
Ayah angkat Jung Won: Lihat? kau tidak akan membiarkan hal itu terjadi. jangan ungkit hal ini lagi dan membuat Jung Won kuatir tanpa alasan. Biarpun hal ini sangat mengecewakan, marilah kita melangkah mundur kali ini."
Ibu angkat Jung won terpaksa menerima saran suaminya meski dengan pandangan tidak rela

BELUM LENGKAP BESERTA GAMBAR NANTI DI LANJUTKAN LAGI 
SAYA SIBUK UNTUK SEKOLAH

                                          



                                                           

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review